Selasa Pagi.
kami berjanji untuk bertemu pada tempat yang telah kami sepakati. janji itu kami buat 5 hari sebelumnya. saya telah mempersiapkan diri sematang mungkin, demi pertemuan itu. yah, demi pertemuan itu.
kata mereka, kamu adalah sosok yang tidak begitu ramah, sedikit perfectsionis, dan agak temperamen. itu kata mereka. hanya satu hal yang saya setuju dari pernyataan mereka, kamu adalah sosok yang perfectionis. itu terlihat jelas dari ucapan, tindakan, dan berbagai sifat yang (mungkin) bisa saya baca. selebihnya, kamu adalah sosok yang selalu memberi semangat (seperti bapak mario teguh, istilah kerennya MOTIVATOR), walopun mungkin itu yang tidak nampak di mata mereka, karena mereka terlalu cepat mengambil keputusan akan sosok mu yang mungkin (menurutku) mempesona. *jadi malu ungkapinnya*
penampilan saya hampir sempurna selasa pagi itu, dengan segala atribut KERAPIAN ala ORANG NORMAL. yah, demi pertemuan itu. saya rela berpakaian
saya menunggu di tempat paling nyaman(demi menjaga kerapian penampilan saya). waktu pun sepertinya telah mengetahui pertemuan ini, sehingga ia berjalan lebih cepat dari biasanya. bergegas saya mencari keberadaan mu, di tempat biasa, di tempat kita membuat janji untuk kembali bertemu pada selasa pagi.
hati saya mencelos ketika menyadari kenyataan bahwa kamu tidak berada di tempat kita membuat janji untuk kembali bertemu. sambil terus berharap kamu pasti datang, saya terus mencari keberadaanmu di tempat yang lain. langkah kaki ini mulai melemah seiring dengan semangat yang hampir wafat...
kamu tidak datang.
kamu lupa akan janji kita?
di selasa pagi...
*handphone kamu tidak bisa dihubungi,
semoga kamu baik-baik saja,
*special for my Advisor -my motivator-*
1 komentar:
adh, bikin khawatir yah kalo ketika kita mau bicara sama orang atau mau menyampaikan sesuatu tetapi orang itu tidak bisa ditemui.
apalagi udah janjian juga.. hemm.. semoga yang dimaksud, membaca juga tulisan ini.
Posting Komentar