HOAMmeonggg

on Minggu, April 12, 2015
bismillah.

Kualitas film Indonesia dewasa ini, masih sangat jauh bila dibandingkan dengan kualitas film-film amerika, eropa bahkan beberapa Negara di asia(yaeyalah..). Kalaupun ada yang bagus, bisa dihitung jari. Banyak faktor yang menyebabkan Indonesia tidak mampu menciptakan film berkualitas. Panjanglah kalau harus membahasnya satu persatu. Saya, sebagai seorang manusia yang mengaku memiliki cukup waktu untuk menikmati film dari berbagai Negara, merasakan bahwa Indonesia sangat jauh tertinggal. Masih tentang film, tiap negara pasti punya ciri khas dari masing-masing film yang mereka sajikan, Indonesia juga tidak ketinggalan dong.. misalnya, selalu ada kutipan kalimat bermakna positif atau kadang-kadang ambigu yang diucapkan oleh para pemain dari film tersebut. Kalau di Indonesia, kutipan yang paling famous tuh, “kejahatan datang bukan hanya dari niat si pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!” (pasti tau dong sama kutipan tadi, tapi kayaknya itu bukan dari film, yak? Gahahaha)

Owrait guys, coba sejenak kalian membaca kutipan ini, “Maybe I’am not a hero, but I’am sure I’am not a killer”, pernah dengar atau belum, gaiz? Nah, itu kutipan kalimat di salah satu pilem amerika, yang mengucapkan adalah mba ketwumen waktu penjahatnya mati, arti dari kutipan itu adalah “Mungkin, aku bukan seorang pahlawan tapi aku yakin kalau aku bukanlah seorang pembunuh”. Kedengarannya sok bijak geto, yak? Padahal yang buat penjahatnya mati kan dia, si ketwumen. coba saja nonton pilemnya (sekali lagi).

Ngomong-ngomong soal ketwumen, ceritanya dia kan manusia yang “ceritanya” sudah mati tapi dihidupkan kembali oleh “perantara” kucing. Lalu jadilah dia manusia kucing-kucingan yang mempunyai tenaga ekstra ala-ala kucing perkasa. Mampu memberantas kejahatan, loncat kesana kemari, hilangkan semua masalah dimuka bumi ini. Bisa kita simpulkan, si mba ketwumen ini sudah memiliki dua kepribadian atau bahasa gaulnya kepribadian ganda. Over all, dia keren. #meow

#ketwumen dan parakang#

Ada semen di beli tukang, ada ketwumen ada juga parakang (pantun).
Dari cerita ketwumen yang berada jauhhhhh di barat sono, kita beralih ke wilayah timur atau lebih tepatnya di Negara Indonesia, di pulau Sulawesi, di provinsi Sulawesi selatan yaitu di kota Makassar. Ada cerita menarik yang hampir sama dengan ketwumen atau lebih tepatnya kucing “jadi-jadian”, bedanya adalah karena ketwumen ini kalau sementara “berubah wujud” menjadi kucing “jadi-jadian”, dianya nampak keren dan kuuulll. Nah, ketwumen tandingan ini bernama PARAKANG. Dari namanya saja sudah cukup membuat anda mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya, bukan? Parakang itu APA, SIAPA, BAGAIMANA, KAPAN, MENGAPA, DIMANA ??? (5W + 1H). Wanna know? Cekidot!

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada seluruh penduduk kota Makassar yang semestinya tau atau minimal pernah mendengar kata “parakang”, saya menyimpulkan beberapa pendapat mengenai ciri-ciri dan kepribadian dari si mba atau om parakang ini. Bismillahirrahmanirrahim. Ciri-cirinya adalah dia seorang manusia, kadang parakang itu adalah wanita dan parakang-parakang lainnya juga kadang adalah seorang pria yang pada waktu tertentu akan berubah wujud menjadi kucing. Penampakannya bukan seperti kucing anggora ataupun Persia yang lucu, imut serta menggemaskan, melainkan dia adalah kucing yang semua bulunya berwarna hitam seperti satria baja hitam. Agak menyeramkan, karena warna hitam selalu identik dengan kegelapan, kejahatan dan kesuraman. Mitos yang berkembang di masyarakat kota Makassar, si doi kalau berubah wujud menjadi kucing hitam, memang sangat menyeramkan, pasalnya kedua bola matanya pun berubah menjadi warna merah menyala. Pokoknya ada kesan-kesan mistis dan hororis. Kapan waktu yang pasti ketika dia akan berubah, tidak ada yang tau. Karena, tujuan dia berubah wujud juga masih menjadi pro dan kontra dari beberapa kalangan pemerhati parakang(KPP). Intinya, peran atau manfaat parakang dalam kehidupan manusia sangat berbanding terbalik dengan peran dan manfaat dari si mba ketwumen. #wuss

#parakang dan dede bayi#
Waktu jaman saya masih SD, desas-desus perihal kemistisan si parakang ini mulai tersebar luas dibeberapa kalangan, termasuk kalangan anak-anak SD yang masih pada ingusan. Boleh dikata saat itu si parakang sedang naik naik daunnya atau sedang terkenal-terkenalnya. Di awal cerita, dia nyaris mirip dengan ketwumen, ternyata dari genre nya saja sudah jauh berbeda. Kalau ketwumen genre nya pan “kucing pahlawan”, nah kalau parakang genrenya “kucing setan-setan”. Malah terkadang kata “parakang” suka dipakai buat menakut-nakuti anak kecil yang nakal, orang tuanya berharap agar si anak tidak nakal lagi. Mereka, para orang tua sering berucap “nak, jangan nakal! kalau masih nakal, bakal digigit parakang!” Haha, Yaelah kasian sekali si doi.#mengheningkan cipta#

Saya selalu berdoa agar tidak bertemu dengan parakang, dan hingga detik ini Tuhan mengabulkan doa saya. Mungkin, parakang juga meminta doa yang sama pada Tuhan. Well, entahlah. Suatu ketika, teman saya berkata bahwa, parakang itu sangat menyukai anak bayi alias dede bayi yang baru saja berojol. Pantaslah kalau saya tidak pernah bertemu dengan parakang, doi kan sukanya sama dede bayi saja(--_--). Lalu saya penasaran untuk menanyakan perihal itu pada teman saya. Mengapa doi menyukai anak bayi? Dia kan manusia kucing jadi-jadian yang tampangnya menyeramkan. Dede bayi pasti tidak akan menyukai dirinya, si doi terlalu banyak berharap(--_--). Teman saya lalu menjelaskan, parakang itu sebangsa manusia yang berteman dengan jin jahat yang sangat senang mengganggu, khususnya mengganggu dede bayi. Dia bahkan nekat untuk menculik dede bayi dan tidak akan pernah mengembalikannya. Tujuannya adalah untuk menyambung hidupnya sebagai manusia kucing jadi-jadian dan dede bayi itu sebagai tumbalnya, terus kata teman saya lagi, makanya jangan suka keluar rumah pas magrib-magrib. Saya yang manggut-manggut mendengarkan penjelasan sekaligus ceramahan si teman saya itu. tapi dalam kepala saya berfikir, apa hubungannya dengan “jangan keluar rumah pas magrib-magrib”, ya? Anak SD memang terkadang sotta alias sok ttau (huruf T nya ada dua).

#Magrib-magrib dan Parakang Around The World#


Selidik punya selidik, larangan keluar rumah saat waktu magrib tiba(yang dilontarkan oleh teman saya)dikarenakan adzan magrib sedang berkumandang, yang artinya sholat magrib harus segera didirikan (hehe). Tapi, setelah saya beranjak dewasa dan memiliki cukup umur untuk bisa membedakan yang mana ngupil dan yang mana upil, akhirnya saya mengetahui bahwa ada “kejadian” seru yang terjadi dilangit ketika pergantian waktu tiba(sore hari -> malam hari -> waktu magrib). Kejadian apakah itu? kejadian yang sangat apik dan cukup panjang untuk saya ceritakan di penghujung tulisan saya ini. Saya berharap, siapapun yang membaca tulisan ini, berkenan untuk mengunjungi mister gugel lalu mencarinya disitu dengan keyword “peristiwa langit saat pergantian waktu”. Okey, beb? Tengkyuh(semoga dapat, ya!). Oiya, akhir kata, sebelum saya mengucapkan wabillahi taufik walhidayah, saya ingin menyampaikan Do’a serta harapan-harapan saya kepada Parakang and the crew. Pertama-tama, semoga parakangs diseluruh dunia diberi hidayah oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimanapun, berteman dengan jin itu tidak baik. Kita berbeda spesies dengan mereka dan kalian harus yakin bahwa spesies manusia itu lebih mulia. Terus yang kedua, saya sangat berharap, sebelum parakangs didunia ini punah, mereka bisa memasuki kancah per-film-an terlebih dahulu, maksudnya mereka berperan menjadi aktor atau aktris yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah film yang bergenre “Laga Horor”, tujuannya cukup jelas, agar Dunia tau bahwa ketwumen benar-benar punya “tandingan”. (batuk sambil lempar poni)

Akhir kata, wabillahitaufikwalhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh! Siya around!