gutbai romadon

on Rabu, Agustus 31, 2011
bismillah...

wah lama nian gak posting yaa, satu hal yang membuktikan kalo saya nggak konsisten don trai it at hom. Alasannya adalah saya nggak mood!!! yes! I lost my power's mood sodara-sodara, =,=" (halahhh). Pokoknya tugas kalian adalah untuk senantiasa menjaga kestabilan mood, karena mood itu bisa memporak-porandakkan segala hal yang mungkin saja sangat penting dalam kehidupan kalian. (ehm-mulai sok nyeramahin-)

okeh, sebenarnya saya tuh pengen cerita banyaaaaaaak banget tapi karena sepertinya cerita2 saya nggak gitu penting juga dalam proses pembentukan IQ kalian jadi mendingan saya saya ketawa'in murdok aja yang bibirnya pecah karena berantem. ahahahaha *sukurin-hobi koq berantem?? main berbie kek!! :p*

and overall, saya mo bilang kalo saya tuh sediiiih banget harus berpisah sama romadon, akhhh... perpisahan itu selalu menyesakkan dada sodara-sodara....
gak da sahur lagi tiap malam,
gak da momen lagi ngumpul ma keluarga buat nunggu bedug,
semoga masi bisa ketemu ma romadon...

olrait, cukup sekian. maaaaap banget kalo saya ada salah selama ini, en' sekalian minta maap juga kalo nanti buat salah lagi..... =,=a

Lupyu ol gais, *lagi lale(hanya opi yang tau artinya "lale") gahahaha*

Dialog Taman Hati

on Jumat, Agustus 26, 2011

(saat hatiku dipenuhi pelukan rumput kepada embun)

Bunga Bakung: Huuaapp... Selamat pagi, Matahari!
Matahari: Pagi, Manis... nyenyak tidurmu?
Bunga Bakung: Yah, begitulah. Eh, tidak. Karena aku mimpi buruk! Hii, seram!
Rumput: Mimpi apakah, Bakung? Semalam kau berisik sekali. Teriakmu, oh tidak! Begitu terus.
Bunga Bakung: Ya, iyalah. Kebayang tidak, sih. Embun menghilang dari muka bumi pagi hari!
Rumput: Apa?! Celaka! Oh, tidak!
Matahari: (terkikik pelan)
Bunga Bakung: Tenang, tenang, Rumput. Itu cuma mimpi.
Embun: Selamat pagi semua (suaranya bening, tubuhnya berhias pelangi warna sinar matahari)
Bunga Bakung: Oh, itu dia! (lega, sekaligus mengagumi si Embun yang langsung mereplikasi basir dirinya)
Rumput: Oh, syukurlah.
Matahari: Hai, Cantik! (sinarnya menghangat)
Bunga Bakung: Aku tambah cantik, ya? Lihat, gaunku bertabur Embun.
Matahari: (tersenyum)
Bunga Bakung: Ayo, Matahari, sinari lebih banyak lagi. Sebelah sini. Biar lebih berkilau.
Rumput: Jangan serakah, Bakung. Nanti Embun cepat hilang.
Bunga Bakung: Iya, kenapa sih kamu harus cepat-cepat berlalu, wahai Embun?
Embun: Karena memang aku tinggal sebentar saja. Tugasku membuka hari menemani Matahari pagi.
Rumput: (menatap sayang) Kamu cantik sekali, Embun. Aku menanti kehadiranmu bagai candu.
Bunga Bakung: (terbatuk) Ehem, maaf.
Embun: (tersipu malu)
Rumput: (masih menatap sayang) Tahukah kamu, kehadiranmu memberiku segar.
Embun: (masih tersipu malu)
Rumput: Kau memantikkan pijar harap tiap malamku untuk menanti pagi. Karena aku dapat memelukmu.
Embun: (semakin tersipu malu)
Rumput: Setiap pagi aku dapat memelukmu seperti ini.
Embun: (semakin cemerlang karena sipu)
Bunga Bakung: Ehem! (terbatuk, cemberut)
Matahari: (berkedip, Angin lewat menggandeng Awan, membuat Matahari celingukan karena tertutup)
Bunga Bakung: Hei, Awan! Jangan lama-lama di depan matahari! Kilau embunnya hilang!
Rumput: (teriak juga) Wahai, Angin. Jangan berhembus. Beri aku waktu lebih lama bersama cintaku. Please!
Bunga Bakung: (tambah cemberut)
Rumput/Embun: (berpelukan dalam diam)
Matahari: (berhenti celingukan, Awan sudah pergi berlari bersama Angin) Maaf, Embun. Maaf....
Rumput/Embun: (sedih)
Matahari: Sudah waktunya engkau pergi, Manis.
Rumput/Embun: (menatap lekat, enggan melepas, saling memejam mata, merasakan detik-detik pisah)
Rumput: Sampai besok pagi, Embun. Aku merindukan kau selalu!
Embun: (hanya tersenyum dalam baur sedih dan pasrah)
Semesta: (hening sementara seolah menghormati kepergian Embun)

Saat menghilang Embun menitikkan airmata,
namun biasnya tersamar di pendar miliar cahaya Matahari.
Kodratnya adalah keterikatan dengan alam
yang telah menggariskannya
dapat bertemu Rumput, kekasihnya
hanya saat fajar terbangun.
Namun saat itulah ia hidup,
bahagia, bernapas, dan menjadi berarti.
Kilau, bias, dan cemerlangnya
menghiasi Semesta.
Walau hanya sejenak, meski kemudian terlupa,
ia akan tetap ada.
Senantiasa hadir di geliat jingga langit pagi
untuk menerima hadiah pelukan sang Rumput.
Rumput menangis pada saat Embun menguap menghilang,
namun basahnya abadi
tersamar kelembaban udara.
Kepergiannya meninggalkan
helai-helai kesejukan
yang akan selalu dinantikan setiap waktu.
Rumput menggigil melalui malam,
melantunkan nyanyian kerinduan menunggu pagi
— masa dimana Embun, kekasihnya
datang, bertaut, dan bercumbu di saat fajar hingga pagi.
Untuk itulah Rumput bertahan hidup,
bahagia,
bernapas,
dan menjadi berarti.


((by monita gunawan))

Maav Lagi Menstruasi alias Malas+Frustasi (haha ikut2 pake istilahna mister gaphe -pinjem ya phe'-) jadinya lagi males buat postingan sendiri(postingan diatas nemu di folder-suka-). huohuohuo ^^a

Berdamai Dengan Takdir

on Sabtu, Agustus 20, 2011
Bismillah,

How's Life guys? sofa sogud rait? ^^


Saya pernah nulis di buku catatan harian saya, *errr apakah itu termasuk kategori diari?* yang pasti saya nggak nulis kegiatan apa yang telah saya lakukan tiap harinya, then use "dear diary". Saya hanya senang nulis hal-hal yang nggak sengaja lewat di otak dan saya rasa perlu untuk saya catat. *kalian juga seperti itu, kan?*

ini yang saya tulis,
"This World Full of stranger, they come and leave bring each story. Story about life, love and lose. And me? who live in a small town, but have a big love for you and believe never going to lose you, because my big love can find you wherever you are"

See? I created it. *ngihihihi* looks like I fall in love with someone, huh? maybe... (yes/no)


Tentang kalimat yang saya tulis itu, ketika saya membacanya lagi, terlihat jelas kalimat itu mengiring ke satu objek saja(pada waktu awal saya membuatnya) tanpa menghiraukan beberapa kata-kata intro di depannya. Tapi....--sengaja membuat jedah agak lama-- setelah saya membacanya lagi dan lagi, ternyata kata-kata intro itulah yang memiliki makna sebenarnya. 
"This World Full of stranger, they come and leave bring each story. Story about life, love and lose"

Then I think: sebenarnya kita semua adalah orang asing, yang ditakdirkan untuk berada dan hidup di tempat yang asing lalu dengan keterasingan itu kita diuji seberapa jauh kita bisa memaknai hidup. kenapa harus "hidup"? tentu saja,  karena kita semua belum pernah mati namun pasti akan mati.


#apakah pembahasan ini terlalu serius? tentu saja tidak, errr mungkin hanya "sedikit"serius saja. ^^ yahhh, kehidupan. teman saya selalu bilang, "terkadang hidup yang mudah ini perlu di bikin susah" haha! funny! :p #

Tahukan kalian apa yang disebut dengan takdir?
mmm, takdir adalah segala hal yang telah Tuhan rencanakan untuk kita.
Lalu apakah takdir bisa berubah?
mmm, tentu saja bisa, yang dapat merubah takdir adalah "takdir itu sendiri"
Dan saya akan berusaha menjadi seorang manusia yang tidak mengutuk takdir, ketika dalam kehidupan ini akhirnya Tuhan menakdirkan seseorang yang kita cintai harus pergi untuk selama-lamanya...


(Berpijak Namun Tiada)
Kupotret Indah Tawa itu,
Kini Terbingkai,
Sederhana...

~ Kisah
~ kasih
~ Indah

Senyum itu,
Mencari ada, Temukan maya...

Sentuhan Akhir,
Senyum merekah,
Semua Tangis Bersatu,
Mengantar..

Di Bulan Yang Indah,
Mampu Melihat Dalam Cahaya Tak Ada...
~ Beribu Harap,
~ Berjuta Do'a

__ special poem for my lovely uncle, Alm. Iriandi Ibrahim __ (23 september 2010 -Ramadhan-)

Puisi itu saya buat untuk almarhum adik papa, he's really a great uncle. InsyaAllah suatu saat nanti saya akan menulis perjuangan hidup beliau, yang kalau menurut saya ketika berada di posisi beliau mungkin akan sangat sulit untuk berdamai dengan takdir. But, he can! Finally, he passed away after getting a great meaning of life. Awesome... :*


Sudahkah kita Berdamai dengan Takdir??? Lets...




KAOCEK!!!

on Kamis, Agustus 18, 2011
Terkadang saya tidak paham dengan jalan pikirannya hewan. eh, hanya sebagian hewan yang tidak punya otak khan? tapi kata ticer biologi saya, walopun mereka punya otak, mereka tidak punya akal adanya animal insting aja. Is that really like that, guys? huumm....

Honestly, I dont't really like animal called "kecoak"!!! mulai dari bentuknya, warnanya, antenanya, sayapnya, telurnya, sampai NAMANYA! arrgghhhh (lebay). saya bukannya benci, kan nggak boleh membenci ciptaan Tuhan, apalagi kita semua tau kalo' ciptaan Tuhan itu nggak da yang nggak punya manfaat. ya tho??? Jadi, lebih tepatnya saya tuh parno buangedd sama hewan yang satu ini. (T.T) dan pernah baca sejarahnya, ternyata niy hewan purba banget, ngalahin Dindasaurus, eh salah ding! maksudnya dinosaurus, trus katanya mereka hewan yang nggak bakal punah. YA TUHAN!!!! *narik ingus*

dan yang menjengkelkannya lagi, saya tuh punya banyak momen dengan kecoak! (jadi ingat ada istilah, "kita nggak boleh begitu benci sama satu hal bisa jadi.....", gyahhh, saya nggak benci, saya tatuuutt!!) T.T

Dahulu(sekarang uda jarang siy), tiap malam hari tepatnya pukul 11 dini hari, dimana saya masih tenggelam dalam bacaan-bacaan fiksi atau hanya sekedar menghabiskan utang nonton film dari beberapa film yang sudah hampir basi di lepi, pasti tuh makhluk nggak nongol. Tapi ajaibnya, di saat mata saya sudah berair(karena nahan ngantuk), disaat saya sudah mematikan lampu dan membaca do'a tidur, dan di saat saya hendak masuk ke alam mimpi.... DUNG..DUNG..DUNG..DUNG!!!(kalo jreng,jreng,jreng,jreng udah sering :p) si kecoak itu nongol, yang sangat menandakan kehadirannya adalah suara tubuhnya(yang berciri khas), seperti "kreset...kreset..." ato kalo dia datang nya sambil terbang, trus nabrak tembok... wedeh! saya bakal kaget(melebihi kaget dengar suara petasan), trus bakal kebangun deh, grasak-grusuk nyari sapu lidi(kalo nggak ada, biasanya cari buku yang hardcover.hehe) tidak lain adalah untuk membunuhnya! (Ya Allah, maapkan hamba yang telah menjadi pembunuh kecoak). juga beberapa momen lainnya, saya pernah dicium kecoak(lebih tepatnya digigit, bagian bibir dan pipi...bibir saya sudah tidak perawan!!! arghh), saya suka digangguin juga lewat mimpi!! Hemm, it seem he/she know that I'm afraid with them. Iya bener deh, sepertinya mereka tuh tau kalo saya tuh takut dengan mereka. buktinya, semakin saya lari menghindari mereka, semakin mereka terbang mendekati saya. dimanapun saya berada, semua tingkah kecoak bakal kayak gitu, dirumah temen, nenek, sepupu, tetangga! (sepertinya ada konspirasi yah? =,=) Ajaib sekali, itulah yang disebut dengan animal insting! hmm, masak siy?


Tapi taukah kalian apa yang paling saya senangi dari kecoak? gihihihihi *senyum ala sponsbob* yup! saya paling seneng kalo ngeliat mereka "telentang" maksudnya badannya kebalik gitu, like says "helep mih! helep mih!" trus saya jawab, "bersabarlah kawan, kematian hanyalah awal dari kehidupan" (saya jahat yah? nggak gitu blogger,, saya DILEMA!!! T.T).



solusinya: saya kudu rajin bersihin rumah(walopun nggak menjamin mereka nggak bakal nongol), kalopun nongol, jadi terpaksa saya bunuh saja! saya nggak tega nyemprot pake baigon, keliatannya matinya kesiksa gitu... ^__^


Eh, eh, kalian juga takut kecoak nggak? kalo nggak, hewan apa donk yang bisa membuat kalian galau?(jangan bilang kucing yaaa, huhhuhuhu *ngancam pake silet*)

Mendingan miara murdok daripada miara kecoak!!! >,<

"pasukan berani MATI"

on Rabu, Agustus 17, 2011

samar-samar terdengar time of your life-greenday dari mp3 nya, membuatnya kembali mengingat kejadian malam itu, tersenyum lalu memejamkan mata...

******


Malam itu, kami baru saja menyelesaikan ibadah sholat taraweh. Sambil berjalan santai menuju rumah, kami disuguhi bau bunga teratai yang bermekaran. "cantik", ia bergumam pelan sambil terus mendongakkan kepala menikmati pemandangan langit, bulan terlihat begitu anggun seolah memancarkan sinar keemasan ditemani awan tipis yang membuat kami semakin terpukau.

Segera berhembus kabar, pemilik warnet disamping rumah marah besar alias murka stadium dua. Kabar selanjutnya, bukan masalah internal. Hah? Lantas? Masalah yang melibatkan hajat hidup orang banyak. Sepertinya menarik, karena selama ini kompleks dirumahnya aman terkendali. Maka jadilah ia pendengar setia, pria yang berumur setengah abad itu mulai menceritakan apa yang ia saksikan…

Ceritanya, semula kondisi warnet seperti biasa, dipenuhi dengan celotehan bocah-bocah ingusan yang baru mengenal dunia(haha). Warnet itu memang jarang sepi, baik didalam maupun dipelatarannya. Ia mengangguk sejutu di bagian cerita itu, karena ia sangat mengenal kondisi warnet tersebut, yang pasti harus ia lewati jika ingin berangkat ke kampus. Pria berumur setengah abad itu lalu melanjutkan, tiba-tiba suasanya berubah 90%(celcius) ketika beberapa stranger melakukan hal nekat yang terkesan bodoh dan serta merta(tanpa aba-aba) membuat wanita yang berumur setengah abad+10 taun A.K.A pemilik warnet meledak murka bagaikan gunung berapi yang memuntahkan laharnya. Sambil terus mendengarkan, ia sedikit berimajinasi menggambarkan wajah wanita yang berumur setengah abad+10 taun ketika sedang marah. Wajah wanita itu akan menegang dan sedikit bergetar, urat-urat wajahnya sedikit menonjol keluar serta kedua kelopak matanya akan terbuka lebih lebar dari biasanya. Ia sebenarnya sudah tidak sabar ingin menanyakan ini sejak awal, apa yang membuat wanita itu begitu emosi? Apa yang telah dilakukan para stranger itu? Syukurlah, pria yang bercerita itu kini telah sampai ke inti cerita, ternyata para stranger itu bermain KAU-TAU-APA, lalu tidak sengaja melemparnya hingga hampir masuk ke dalam warnet(yang pintunya selalu terbuka) yang tentu saja membuat wanita itu marah besar, mengingat suaminya sedang terbaring lemah dan juga akan menimbulkan bahaya lainnya.

Para stranger yang hingga hari ini belum pasti siapa saja mereka. Lagipula, tidak ada yang bisa menghentikan mereka bermain KAU-TAU-APA. Mereka sungguh berani me-mati-kan kedamaian, me-mati-kan ketenangan, me-mati-kan kekhusyu’an, bahkan me-mati-kan kesucian ramadhan. Sudah berani juga kah untuk menghadapi ‘mati’ dari resiko yang mereka lakukan?
*****






Ia kini membuka matanya, seiring berakhirnya akustik billijo, lalu bergumam “Ya Tuhan, jauhkan kami dari bahaya kejahilan mereka…”






Postingan ini saya ikutkan dalam rangka menyambut 17 Agustus! errrr… nggak jadi deh! Saya ikutkan dalam menyambut 17 Ramadhan saja… ^_^

((selamat berpuasa, tetap sumungut tarawehnya!!!)

Perhiasan Langit

on Selasa, Agustus 09, 2011
Dan pada akhirnya, saya pun mengakui...
Dia adalah salah satu makhluk langit yang setia...

@ Pantai Losari (awannya kayak pesawat) he, =_=a

















Sudah berapa banyak kenangan yang kembali datang?
Sudah berapa banyak puisi yang tercipta?
Sudah seberapa sering rasa nyaman nan tentram terbalut rasa kagum yang dirasakan?
Ketika kau menyaksikannya...

@ Front of my House




















Kau sungguh setia...
Setia pada PerintahNya,
Setia pada Terik, Mendung, dan Senja.. 

@ The airport















@ The someplace (lupa) =.="



















@ UIT university














Can you imagine, the sky without clouds?
Thanks to God, only by seing them, you get a lot of happines..

@ Takalar- tempat KKN














"Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan? (Al-Qur'an, surah Ar-Rahman)"



Catatan Kaki:
>> Terinspirasi dari postingan brodah Aul, (tapi saya nggak ahli pake potoshop,hihi)
>> Ngambilnya pake Camdig jadul keluaran Sony + hape sony Ericson.


S3L4M4T B3RPU4$4!!! ^___^ (d4h l4m4 b4n93t g4k nul1s p4k3 G4y4" 4L4y) :p

eporia romadon

on Rabu, Agustus 03, 2011
whoiii banguuun! gehehe, *teriak ma diri sendiri*

entah mengapa kalau bulan puasa gini, kadang-kadang segala hal terlihat slow motion gitu,.. =.=", tapi setelah saya pikir-pikir lagi, ternyata nggak gitu juga, karena saya saja yang kurang ber-aktipitas, jadinya lebih sering pelototin jam kamar,jam tangan,jam leptop, pokoknya segala hal yang bisa nunjukin waktu bedug puasa. hihihihi, yes, my false!

kalo kata guru ngaji saya, bulan puasa tuh waktunya buat ngebagusin sholat, ngaji, pokoknya waktu yang tepat buat banyak-banyak ibadah deh. Point pentingnya adalah berlomba-lomba buat mendapatkan berkah Ramadhan dan Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Uda pada tau sholat yang hanya dilakuin di bulan romadon, kan? yep, namanya sholat Tawareh(kata ipin upin), yang aslinya sholat Taraweh. kalo saya peribadi, suka sama rangkaian romadon yang satu ini. kenapa? seneng aja ngeliat orang rame-rame ke mesjid di malam hari, jarang banget nemu momen yang kayak gini di bulan-bulan selain romadon. T~T . Kebetulan, rumah saya tuh disekelilingnya banyak mesjid. jadi tinggal milih aja mo sholat tawareh dimana. waktu jaman esde, saya bareng ma sodara n' sepupu-sepupu suka banget tawareh di mesjid X(sory, gak mau nyebut nama mesjidnya >,<). mesjidnya gak dekat tapi gak begitu jauh juga dari rumah, lalu apa yang membuat kami tertarik tawarehan ke mesjid itu? tidak lain dan tidak bukan, karena jajanannya banyak!!! >,< . jadi, kronologis ceritanya tuh kayak gini : kami datang ke mesjid jam stengah lapan, trus sholat isya berjamaah, bis itu isi buku amaliyah romadon dulu(nama penceramah,judul ceramah,isi ceramah. spesial untuk isi ceramah, saya suka isi sekenanya.hoho =,=), pas mulai ceramah sampe sholat tawareh, kami mulai nongkrong di teras mesjid sambil ngemil jajanan. biasanya sambil tepe'(tebar pesona) juga sama bocah-bocah pria seumuran saya waktu itu. beuhhh! parah ya? haha, >,<

Tapi.... itu duluuu, berbelas-belas taun yang lalu...
ajaibnya, tuh Mesjid X ternyata masi gitu juga, masi jual jajanan. mau tau jajanan yang dijajanin apa aja? ada jagung bakar, manisan buah(mangga, kedondong, timun, apalagi ya?hmmm), kacang rebus, dll. waktu esemma, saya baru nyadar ternyata ini yang jualan adanya di bulan romadon aja. yah, manpaatin momen. saya siy nggak masalah sebenernya, coz yang namanya orang cari rejeki kan nggak boleh di larang. tapi ada yang ganjil dan mengusik pikiran serta hati saya untuk menanyakan beberapa hal:
1. ini yang jualan agamanya islam bukan sih? koq nggak ikutan sholat tawareh?
2. kenapa nggak jualan pas orang-orang selese tawarehan aja? kan biar lebih beberkah jualannya?
3. trus koq jualan jagung bakar juga? itu kan akoh suka bangeeeettttt.... *halahhhhh

sebenarnya, saya punya solusi untuk masalah yang satu ini. tapi berhubung saya lagi puasa, jadi nggak pengen ngomong banyak. *huhuhuhu* yang pasti, saya sudah nggak pernah tawareh di mesjid X lagi. selain berisik karena anak-anak abege labil yang sibuk ngemil sambil teriak-teriak cengengesan(yang sumpah, susah banget di tegur dengan cara ke-ibu-an, pengennya sih saya ngasi jurus kamehameha ato fatality! =,="), juga karena suara petasan yang nggak ketolongan!!! terkutuk lah kalian yang membuat petasan dan membakar petasan!!! GAK GAK GAK KUAATTT!!!

*EHM, LAGI PUASA, KUDU MENJAGA HAWA NAFSU---sambil ngelus dada---(barusan dengar petasan lagi, siang bolong gini helllooowwww... =_____=")