Bismillah
Kumaha kabarna sadayana?
Fuh! Si akmal ngasi PR postingan >,< haha. Makasi ya
mal :)
nanti insyaAllah di kerjain. Udah lama juga gak dapat pe’er postingan. Keingat awal-awal
ngeblog, pada rame ngasi pe’er uda kayak bapak ibu guru ajah ente ente pade. Hahhah.
Tapi jujur yah, rindu banget jaman-jaman itu bikos karena kayaknya sebagian
besar blogger sekarang ini pada sibuk, atau saya ajah kali ya? Tapi berusaha
nyari teman sesibukan. xixi! Saya sibuk kerja ajah kawan kawan blogger ku
tercindtah, yah alasan klasik emang. Tapi inilah kehidupan :D. selain itu,
tentu saja karena leptop saya yang mendadak sekarat lalu wafat #sigh.
Hhmm, mungkin karena ngepost itu gak sesimpel nulis status
di twitter, efbe, ato bebe jadinya saya kesannya sibuk banget. Padahal gak gitu
juga sih sebenarnya, soalnya sejak akhirnya saya terpaksa pake bebe, saya
sering gonta-ganti PM di bebe koq. Hahhah! :D okeh stop ngomongin tentang “saya”. Eh tapi
sebelum saya stop, saya pengen ngasi tau tentang PM terakhir saya di bebe, PM saya “LAMARAN”.
Momen yang mungkin hanya akan terjadi sekali saja seumur
hidup sekaligus menjadi momen pertama dalam proses sacral selanjutnya yang
bernama pernikahan. Uuuuhh! Terkadang sangat sulit menjelaskan sebuah perasaan
yang complex dalam satu keadaan, tapi itu tidak berlaku bagi seorang blogger
bukan? Dan
tahukah kalian? Pada hari itu saya benar-benar menjadi seorang “saya”. Hanya ada
“saya” dihari itu, saya lalu memutuskan bahwa hari itu bukan hari sabtu tapi
hari itu adalah hari “saya”. Bagaimana tidak, ketika satu, dua atau mungkin
semua orang saling bertanya tentang pertanyaan yang entah apa, jawabannya tentu
saja “saya”. Saya yang saat itu sungguh menikmati setiap detik ke-saya-an “saya”,
tidak seperti selebriti papan atas yang tidak memiliki satu saja hari “saya”
dalam hidupnya(dan itulah sebabnya ia menjadi selebritis-gak penting). Dibalik ciri
khas senyuman saya yang tidak begitu anggun, tapi kata orang-orang(termasuk
kucing saya juga) sangatlah manis dan diikuti dengan perasaan gugup serta
jantung yang berdegup lebih kencang ketika akhirnya sang pangeran tanpa kuda
putih memantapkan langkahnya, bersedia bertukar tulang dengan saya. Yah!
bertukar tulang! Melengkapi hidup saya dengan menjadi tulang punggung dan saya
menjadi bagian dari tulang rusuknya (udah boleh teriak “cieeee”). Dia, membuat
saya kembali terpesona untuk kesekian kalinya. Bukan wajahnya, tapi karena kehadiran
dirinya dalam hidup saya. Kalau kata soundtrack di pilem perahu kertas “radarku
menemukanmu!” (uhuk!uhuk!).
Saya kembali tersenyum, agak lebar. Merasa sangat lucu
dengan prediksi atau lebih tepatnya imajinasi saya akan hari “saya” itu. Sebuah
cahaya blitz kamera menyadarkan saya, akan keberadaan saya pada acara yang
tidak kalah sakralnya, acara yang bertema sama yaitu Lamaran. Sebuah cahaya
blitz kamera kembali menyapa ketika saya, abang serta calon ibu untuk
anak-anaknya kelak tersenyum lepas di depan kamera.
Ternyata teutep ngomongin tentang saya yah di postingan ini :D (mau mau saya kan.. :p) oya buat calon pangeran saya dimanapun berada, saya ada kabar gembira buat kamu. mulai detik ini hari "saya" telah berubah menjadi hari "kita". -dayus-