Huru Hara -Kiamat Kecil

on Minggu, Desember 02, 2012
bismillah,
wilujeng enjing eperibadih,

Kalau kata "Galau" bisa mewakili perasaan saya saat itu, ya mungkin seperti itulah yang saya rasakan. Tapi ternyata, sehari kemudian perasaan "Galau" saya berubah menjadi "Unidentified". hehe, pfffff...

Kejadiannya bulan agustus kemarin, tepat di bulan suci ramadhan-err kalo' gak salah ingat sih malam ke 18 romadon-. Yang saya yakini adalah Tuhan selalu ngasi "tanda" sebelum datang nya suatu kejadian, kita ngambil contoh Hujan misalnya, sebelum hujan terjadi biasanya ada petir ato kilat ya paling banter langit berubah jadi abu-abu tua gitu deh. walau gak mutlak sih, tapi sunnatullah nya ya emang kayak gitu :). Nah, alhamdulillahnya(sumpah, saya sangat bersyukur :D) saya bisa melihat sedikit tanda-tanda itu sebelum "kiamat kecil" itu terjadi dalam hidup saya.

Katanya sih, hanya orang-orang yang sudah pernah merasakan(apapun itu) yang bisa "dengan mudah" menceritakan secara detail tentang apa yang telah ia alami. contohnya lagi nih, orang yang tidak mandi seharian-pasti dia paling tau gimana rasanya(rasa gatal dan rasa dikucilkan,haha!). But, sure! for me, it was so hard to explain my feeling when somebody ask me, including here! :( ARTINYA: Tapi beneran deh, saya sangat kesulitan untuk menceritakan secara detail peristiwa tersebut, termasuk disini, di postingan kali ini. hihi #garuk2alis

Peristiwa yang saya sebut Kiamat Kecil-

Kebakaran Rumah alias "sebagian" rumah saya kebakar. ehm, okeh(sambil nyoba nangkap kata-kata yang tepat, haha). Kronologisnya begini; berawal dari Gas(yang terhubung dengan kompor) tetangga yang katanya meledak(sampai sekarang cerita yang beredar seperti itu), tepat setelah adzan magrib berkumandang. sayangnya, si empunya berlagak super hero yang ingin memadamkan sendiri api yang telah berkobar di dalam dapur mini nya(aturannya teriak kan ya? biar tetangga bisa buru-buru nolongin. But, yah.. skenario nya sudah seperti itu :D). Dan sukses, setelah kurang lebih setengah jam suara gas berbunyi-lebih tepatnya meledak-bersahut sahutan(karena semua rumah yang kebakar kebetulan masaknya pake' kompor gas dan rumah kami lumayan berdempet-dempetan), total rumah yang hangus saat itu adalah 7,5 rumah. Suasana pada saat itu? jangan ditanya kawan, lebih HOROR daripada muke nya LIMBAD. *wusss* . Listrik padam, api berkobar-kobar, histeris bercampur tangis, dan pastinya ada komplotan maling yang tidak mau ketinggalan. HOROR, kan? *backsound lagu cakra khan (ehh??)

Kesyukuran saya tuh karena sehari sebelum kejadian kebakaran itu berlangsung saya sempat ngemas-ngemas gitu(donnow why-mendadak rajin). yang saya rapiin adalah ijazah-ijazah saya, ijazah S3(Sd, Smp, Sma) haha, dan izajah S1. dan woolaa..!!! saat semua manusia(khususnya di rumah saya) dirasuki rasa panik yang entah harus berbuat apa, saya langsung keingat sama ijazah2 saya, buru masupin di tas, then I went to my mom. I said to her in that time "don't panic mom, take all the important things. Only the important things..!!". saya sok banget waktu itu nenangin mama, padahal waktu itu seperti tidak mendengar suara sendiri. hmphmphmp (jadi flashback, hikz).

#okeh tips#
Mulai detik ini, ada baiknya surat-surat penting(surat cinta juga boleh, kalo itu termasuk penting. gehehe!), ijazah, dll, digabungin jadi 1 di tempat yang tetap. maksudnya adalah, agar tidak membuat kalian pusing untuk mencari-mencoba menyelamatkan-(apalagi kalo dalam kondisi PANIK).

hal kedua yang perlu kalian lakukan adalah menjauhkan semua benda yang cenderung mudah meledak. misalnya; Gas dari kompor gas, motor, mobil, dll.

Kata orang-orang nih, pakean-pakean yang di masupin di dalam bak mandi gak bakal ikut kebakar. (wah, kalo saya mah uda gak mikirin pakean pada saat itu, mikirin nyawa saya mah... hihi).

hmm, tips yang terakhir ini agak beda ya. coz, lumayan bertentangan dengan prinsip hidup saya. ehehe. tipsnya adalah "rajin-rajin lah kamu meminjamkan barang-barang kesayangan kamu kepada siapa saja, apalagi BUKU!". yep, penekanannya di BUKU. Di postingan dahulu kala saya mengakui bahwa saya adalah tipikal manusia yang tidak mudah meminjamkan buku kepada manusia lainnya. manusia-manusia yang berhasil saya pinjamkan adalah mereka yang telah melewati beberapa proses penting. Bukan nya pelit sih tapi begitulah cara saya merawat buku-buku saya. Tapi sepertinya Tuhan tidak senang, jadilah Ia menegur saya melalui musibah ini. Baiklah, prinsip itu akan saya revisi later... :D

#Get The Hikmah..#

"Setelah kesulitan akan ada kemudahan...Setelah kesulitan akan ada kemudahan...". Janji Tuhan tidak pernah meleset. Pasti. Intinya, siapa sih yang mau terkena musibah kebakaran? Gak ada yang mau. Kalau saja sebelumnya Tuhan nawarin ke saya, "mau gak Aku kasi musibah seperti ini?" dan pasti saya bakal ngejawab, "No, thanks. My Lord". Tapi itu gak mungkin, karena Tuhan tau siapa dan jenis musibah bagaimana yang cocok untuk diberikan kepada hambaNya. So, karena gak semua manusia bakal ngerasain musibah kayak gini, means that you'r SPECIAL. #ngibur diri :D

Kemudahan yang kami(sekeluarga) dapatkan setelah kejadian itu, MasyaAllah sungguh luar biasa. #bagian ini saya speechless :')# eh, jadi ajang reunian juga loh! :D . dan oya!, satu hal menurut saya penting, ada peribahasa ato apalah namanya yang bunyi nya kayak gini "teman sejati itu ada pada saat suka dan duka", ini beneran kawan. Dari musibah ini, saya jadi bisa menilai mana yang bener-bener teman sejati dan mana yang hanya "temen-temenan". uhuhuuhu :)



Sekian! semoga postingan saya kali ini bermanfaat, :)
hmm, Romadon tahun depan ada kejadian apa lagi yah...? *can't wait! ;)

Bangkai buku-buku yang hangus. looks cool, right? hahhah... :')





**Belum bisa BW! Gomen... #sambil senyum lebar :D

8 komentar:

r10 mengatakan...

kejadian fai mengingatkan juga pada temanku di Karet, Benhil Jakarta

bulan puasa kemarin juga kebakaran rumahnya...

kalau di jakarta, pemukiman kebakaran selalu mengundang kecurigaan, jgn2 ini kebakaran yang disengaja

Raffie9 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Raffie9 mengatakan...

waahh.... turut simpati..
semua selalu ada hikmahnya....
itu sayang bukunya kebakar... T___T

Kampung Karya mengatakan...

wah, emang yah kalo cerita dari orang yang ngalami bener jadi dapat banyak hikmah. Thanks juga udah mampir di http://kampungkaryakita.blogspot.com/ ya..

enhas note mengatakan...

Jd kebakarannya gara2 gas ya sist? ane pikir dari rokok papa-nya. Soalnya posting yg kemaren minta papa supaya berhenti ngerokok. :(
Sist Fai tabah banget ya, masih bisa ngambil gambarnya bangkai buku-buku, memostingnya dg gaya bercanda lagi.
:')

Semoga setelah ini sist Fai dan keluarga mendapatkan yg terbaik. Amin.

Aul Howler's Blog mengatakan...

Halo kakaaakkkk!!
*Peluk cium sisa tiang rumah kak fai*

Aneh juga ya...
Kalo aku mungkin abis rumah kebakar itu jadi pemurung. atau pelamun.

lah..
kok kakak ceria-ceria aja??

hehehe ^^

The power of istiqamah, maybe.
Lanjutkan kakk!

P.S.
Kalo bisa pinjem selimut waktu nya doraemin itu bangkai bukunya pasti bisa dibaca lagi deh.

sayang bangetttt sampe gosong gitu buku-bukunya :'(

Btw yang terpenting kakak sekeluarga nggak apa2 kan ya??

Aul Howler's Blog mengatakan...

P.S.(Lagi).

Jadi nama asli kakak Dinda Kanda??
*abis baca komen di blog bang afie*

seno mengatakan...

blogwalking sobat dan ijin untuk mampir disini..terimakasih. salam kenal saja