TADAIMA !!!

on Rabu, Desember 03, 2014
Bismillahirrahmanirrahiiimm.. (dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang)




Kata kawan saya, selalu susah untuk memulai sebuah percakapan. Apalagi kalau sudah hiatus BERPULUH PULUH HARI. Kalau kata Tiara, sudah 7 bulan saya ga apdet. Makasih ya tir, sudah mengingatkan saya, sebagai Hamba Allah yang sering khilaf ini. Hikz #terharu

Yuk, kembali pada kalimat + topik percakapan kita di paragrap sebelumnya. Kata kawan saya, selalu susah untuk memulai sebuah percakapan. Benarkah? Mungkin iya, untuk sebagian orang dan mungkin saja tidak, untuk sebagian yang lain. Tapi.. hmm.. kalau saya, masuk pada tipe “orang” yang mana, ya? Kalau kamu, masuk pada tipe yang mana? Kenapa penting untuk ngebahas ini, karena manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan. Tidak heran jika manusia lah yang terpilih menjadi khalifah di bumi, setelah gunung menolak untuk mendapatkan amanah tersebut. Oleh karena kesempurnaannya itu, manusia disebut-sebut sebagai makhluk social. Juga disebut-sebut sebagai makhluk yang memiliki rasa ke-PEKA-an yang tinggi. Termasuk dalam kondisi untuk memulai sebuah percakapan.

Tidak begitu sulit rupanya untuk kembali memulai membuat topik diskusi di blog saya yang tercintah ini. Ehehehe… ohohohoho…

Pernahkah kita menghitung sudah berapa banyak manusia yang kita jumpai didunia ini? Well, pasti akan terhitung berapa jumlah manusia yang memberi manfaat atas perjumpaanmu dengannya.

Suatu hari, di sudut kota Makassar, pada cuaca yang tidak begitu terik (tau lah ya, kondisi kota Makassar yang “tidak begitu terik” -_- ) Tuhan mempertemukan saya dengan sosok wanita paruh baya. Jika melihat sekilas, wanita itu sepertinya masih berusia empat puluhan awal. Kami memulai sebuah percakapan sederhana, karena saat itu toko yang kami datangi sedang ditutup sementara waktu, dikarenakan waktu ishoma (istirahat sholat makan) sedang berlangsung. Alhasil, kami harus menunggu sekitar enam puluh menit jika ingin masuk kedalam toko tersebut. Tentu saja saya lebih memilih untuk menunggu toko tersebut kembali terbuka dan melayani pelanggan, dibanding harus ke toko lain dan kembali bertemu dengan puluhan kendaraan yang berlalu lalang tidak sabaran ditengah terik yang menarik-narik kulit kepala hingga tembus ke otak. Awalnya saya membuat pernyataan, “wah.. ternyata pas waktu ishoma.”, sambil melirik jam tangan dipergelangan tangan kanan saya. Wanita tersebut, yang ternyata datang beberapa menit lebih awal dari saya, lalu tersenyum sambil berkata, “iya dek. Baru saja pintu tokonya ditutup beberapa menit yang lalu.” Saya membalas senyuman ibu tersebut sambil siap-siap duduk dibangku kayu dekat wanita tersebut.

Sekedar informasi, toko yang kami datangi adalah toko yang menjual beberapa macam jualan. Diantaranya adalah buku-buku islami, obat-obat herbal, pakaian-pakaian muslim untuk anak-anak dan wanita dan beberapa makanan ringan handmade. Percakapan lalu terjalin diantara saya dan wanita tersebut. Saya memanggilnya ibu, panggilan paling sopan sejagad raya. Kami sama-sama ingin membeli barang waktu itu, bedanya, saya ingin membeli buku sedangkan ia ingin membeli obat oles herbal. Katanya, obat oles herbal itu laris manis diborong oleh teman-teman anaknya. Hmm, ternyata ibu ini adalah reseller dari toko tersebut. Dengan begitu, si ibu bisa mendapat keuntungan beberapa ribu rupiah untuk satu obat oles. masyaAllah.. (pikir saya saat itu)

Fabi’ayyi aalaa’i rabbikumaa tukazzibaan (maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan) –Qs. ArRahman-

Alur diskusi memang pada akhirnya akan selalu mengakar, semakin dalam dan semakin dalam. Hari itu, kami membahas tentang cerita kehidupan seorang ibu. Ibu yang telah memutuskan untuk berpisah dengan suaminya, setelah itu ia harus menjadi tulang punggung keluarga dari dua orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang sangat cerdas dan memiliki cita-cita yang sangat tinggi. Ibu itu mengaku sedih ketika akhirnya ia harus bercerai dengan sang suami, namun apa daya itulah jalan terbaik menurutnya. Kesedihannya tidak sampai disitu, karena ternyata anak laki-laki sulungnya itu harus kehilangan salah satu penglihatannya. Apa yang terjadi dengan penglihatannya? Sederhana saja, semua disebabkan karena ketidaksengajaan teman sebayanya yang menendang bola sangat keras, ketika bermain sepak bola tentunya dan tepat mengenai mata sebelah kanannya. Ibu itu berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mengembalikan penglihatan anaknya. Ia sudah mengumpulkan beberapa juta rupiah untuk menebus sebuah operasi mata, karena jika tidak segera maka penglihatan mata sebelah kirinya pun akan hilang, namun takdir berkata lain. Sang dokter selalu terkendala dengan perlengkapan dan kebutuhan untuk menjalankan operasi tersebut. Hingga pada akhirnya, sang anak sulung berkata, “sudahlah bu. Ini semua sudah ditakdirkan untuk kita, untuk saya. Tuhan pasti punya maksud dan tujuan hingga Dia akhirnya mengambil nikmat mata ini yang sudah diberikan selama enam belas tahun. Saya ikhlas bu, usaha kita cukup sampai disini saja…”. Sumpah, saat itu air mata saya langsung menetes. saya merasa menjadi manusia yang sangat kecil dihadapan Tuhan. Begitu banyak nikmat yang Tuhan berikan, namun saya sangat sering lupa untuk bersyukur. Begitu banyak nikmat yang Tuhan berikan, namun saya sangat sering lupa untuk ikhlas menerima.

Ah, setidaknya saya semakin yakin bahwa Tuhan Maha Baik. Dia tidak mungkin tidak sengaja memberikan rasa ingin pada diri saya untuk membeli buku di toko itu. Dia tidak mungkin tidak sengaja mempertemukan saya dengan ibu hebat itu. Dia tidak mungkin tidak sengaja membuat ibu itu bercerita banyak hal tentang kehidupan luar biasa beliau. Dan, Dia tidak mungkin tidak sengaja memberikan rasa ingin pada diri saya untuk berbagi melalui blog ini.

Jadilah manusia! Bersyurlah! Bersabarlah! Ikhlaslah!




terimakasih sedalam dalamnya pada Allah yang masih sangat menyayangi hambanya. terimakasih pada ibu yang tidak sempat saya tanyakan namanya. semoga kita bisa bertemu lagi dalam kondisi dan situasi yang menyenangkan. aamin allahumma amin. oiya, blogger mohon luangkan waktu sejenak buat tengokin blog keren aneh nyelekit ini yaaa... => MARTABAK


SELAMAT MENIKMATI HIDUP SEMUANYA... (/^_^)/
happy blogwalking :')

8 komentar:

Tiara Putri mengatakan...

entah kenapa kok suka banget ya sama kalimat ini "...Tidak heran jika manusia lah yang terpilih menjadi khalifah di bumi, setelah gunung menolak untuk mendapatkan amanah tersebut" :D

Kalau aku termasuk yang susah untuk memulai percakapan dengan orang yang tidak dikenal juga cenderung kurang nyaman dengan situasi awkward yang kemudian ditimbulkan :P

Subhanallah :) kadang pelajaran itu datang kapan saja dan dimana saja ya, asal kita mau berhenti sejenak untuk meresapi dan mengambil makna.
Semoga aku juga bisa terus meng-upgrade rasa sabar nih, aamiin

Unknown mengatakan...

sayangnya banyak manusia yang lupa dengan amanahnya. termasuk saya kadang lupa hehe..

artikel yg sangat inspiratif, kalau berkenan mampir ke tmpat saya

- ikhsan.us

Unknown mengatakan...

dapet ilmu baru nih dari mas ini semoga bermanfaat hehehe
terimakasih infonya ..

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

Pelajaran juga buat gue, :(
Thanks udah diingatkan

enhas note mengatakan...

kalo aku, tipe yang agak awkward memulai percakapan dg orang yang baru kutemui. Selalu saja aku yang diajak bicara duluan, dan kalo udah mulai nyambung, malah jadi ngobrol kemana-mana. >_<

Bersyukur, bersabar dan ikhlas. Yups, that's it.

Curcol ah... Semalem merinding disko gegara baca buku yg ngejleb banget, bahwa kita manusia -apalagi kita ummat yg hidup di akhir zaman- mempunyai tugas yang maha berat. Kenapa aku lahir sebagai manusia? Akankah aku bisa memikul tugas sebagai manusia? Pertanyaan yg kadang menggalaukan. :')

betewe, itu blog martabak punya siapa? Punya adik sist fai -_-"

Aul Howler's Blog mengatakan...

Untung nya aku tipe orang yang suka ngomong. Sekarang2 sering tuh disuruh-suruh jadi panitia bagian Humas. Hehehe

Rencana Allah selalu yang terbaik buat kita ^^

Daeng Rhina mengatakan...

rumit juga memahaminya,, hehehehe,, bisa aku minta nmr hpnya????

Daeng Rhina mengatakan...

rumit juga memahaminya,, hehehehe,, bisa aku minta nmr hpnya????