"pasukan berani MATI"

on Rabu, Agustus 17, 2011

samar-samar terdengar time of your life-greenday dari mp3 nya, membuatnya kembali mengingat kejadian malam itu, tersenyum lalu memejamkan mata...

******


Malam itu, kami baru saja menyelesaikan ibadah sholat taraweh. Sambil berjalan santai menuju rumah, kami disuguhi bau bunga teratai yang bermekaran. "cantik", ia bergumam pelan sambil terus mendongakkan kepala menikmati pemandangan langit, bulan terlihat begitu anggun seolah memancarkan sinar keemasan ditemani awan tipis yang membuat kami semakin terpukau.

Segera berhembus kabar, pemilik warnet disamping rumah marah besar alias murka stadium dua. Kabar selanjutnya, bukan masalah internal. Hah? Lantas? Masalah yang melibatkan hajat hidup orang banyak. Sepertinya menarik, karena selama ini kompleks dirumahnya aman terkendali. Maka jadilah ia pendengar setia, pria yang berumur setengah abad itu mulai menceritakan apa yang ia saksikan…

Ceritanya, semula kondisi warnet seperti biasa, dipenuhi dengan celotehan bocah-bocah ingusan yang baru mengenal dunia(haha). Warnet itu memang jarang sepi, baik didalam maupun dipelatarannya. Ia mengangguk sejutu di bagian cerita itu, karena ia sangat mengenal kondisi warnet tersebut, yang pasti harus ia lewati jika ingin berangkat ke kampus. Pria berumur setengah abad itu lalu melanjutkan, tiba-tiba suasanya berubah 90%(celcius) ketika beberapa stranger melakukan hal nekat yang terkesan bodoh dan serta merta(tanpa aba-aba) membuat wanita yang berumur setengah abad+10 taun A.K.A pemilik warnet meledak murka bagaikan gunung berapi yang memuntahkan laharnya. Sambil terus mendengarkan, ia sedikit berimajinasi menggambarkan wajah wanita yang berumur setengah abad+10 taun ketika sedang marah. Wajah wanita itu akan menegang dan sedikit bergetar, urat-urat wajahnya sedikit menonjol keluar serta kedua kelopak matanya akan terbuka lebih lebar dari biasanya. Ia sebenarnya sudah tidak sabar ingin menanyakan ini sejak awal, apa yang membuat wanita itu begitu emosi? Apa yang telah dilakukan para stranger itu? Syukurlah, pria yang bercerita itu kini telah sampai ke inti cerita, ternyata para stranger itu bermain KAU-TAU-APA, lalu tidak sengaja melemparnya hingga hampir masuk ke dalam warnet(yang pintunya selalu terbuka) yang tentu saja membuat wanita itu marah besar, mengingat suaminya sedang terbaring lemah dan juga akan menimbulkan bahaya lainnya.

Para stranger yang hingga hari ini belum pasti siapa saja mereka. Lagipula, tidak ada yang bisa menghentikan mereka bermain KAU-TAU-APA. Mereka sungguh berani me-mati-kan kedamaian, me-mati-kan ketenangan, me-mati-kan kekhusyu’an, bahkan me-mati-kan kesucian ramadhan. Sudah berani juga kah untuk menghadapi ‘mati’ dari resiko yang mereka lakukan?
*****






Ia kini membuka matanya, seiring berakhirnya akustik billijo, lalu bergumam “Ya Tuhan, jauhkan kami dari bahaya kejahilan mereka…”






Postingan ini saya ikutkan dalam rangka menyambut 17 Agustus! errrr… nggak jadi deh! Saya ikutkan dalam menyambut 17 Ramadhan saja… ^_^

((selamat berpuasa, tetap sumungut tarawehnya!!!)

9 komentar:

Penghuni 60 mengatakan...

kok aku masih blm memahami ceritamu ya... hmm..perlu aku baca berulang2 nih...

ceritatugu mengatakan...

inyong bingung ada permainan KAU-TAU-APA end belum paham

Tarry Kitty mengatakan...

Hadiahnya..... taraaaaaaa (apaan tuch hehe)
Kangen bngt ama suara petasan xixixi

Anonim mengatakan...

Postingan ini saya ikutkan dalam rangka menyambut 17 Agustus! errrr… nggak jadi deh! Saya ikutkan dalam menyambut 17 Ramadhan saja

Dua2nya mengena ko,
17 ramadhan = nuzulul Al Quran
17 Agustus = sejarah yg tak terlupakan oleh bangsa Indonesia. Merdeka.

koskakiungu mengatakan...

penghuni 60: ahahaha, kata2 saya kelewat prestise ya? hmmm, bacanya pelan2 aja qaqa, sambil minum kopi susu(saat buka puasa) lebih mantap :p

cerita tugu: jiahhh, itu ada gambarnyaaa =,=a

tarry: hiiiyyyy, kalo uda dengar dijamin ingin kembali ke hongkong aja.. T,T

Baha: hmmm???? hmp..hmp..hmp.. ^^

Iskandar Dzulkarnain mengatakan...

bingung dengan garis merah dari cerita ini :D

koskakiungu mengatakan...

jhon, intikali koq ilang? tadi abis maen kesitu nggak nemu...huhuhuhu

M. Hudatullah mengatakan...

saya ga paham, sumpah. KAU TAHU APA nya apaan?

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

sama kayak huda.. ga paham maksud cerita ini paan? mau cerita tentang anak2 yang maen di warnetkah?