Juni akan berakhir,
Terima kasih Tuhan, untuk 6 bulan umur yang Kau berikan di tahun ini.Ehm,
Pernahkah kalian meminjam buku/novel/baca’an apapun milik orang lain lalu tidak mengembalikannya?
Pernahkah kalian meminjamkan buku/novel/baca’an apapun kepada orang lain lalu tidak dikembalikan?
Pernahkah kalian meminjam buku/novel/baca’an apapun milik orang lain lalu mengembalikannya dengan kondisi layaknya “telah diperkosa?” (maaf,saya menggunakan istilah yang paling kejam)
Pernahkah kalian meminjamkan buku/novel/baca’an apapun kepada orang lain lalu dikembalikan dengan kondisi layaknya “telah diperkosa?” (maaf,saya menggunakan istilah yang paling kejam)
*Etika meminjam Barang milik orang lain kini mulai dipertanyakan*
Saya yakin, sebagian besar Blogger sangat senang membaca hingga ada yang tidak sungkan-sungkan untuk mengeluarkan banyak rupiah demi menambah koleksi baca’an mereka, mulai dari buku, novel, komik, majalah, tabloid, kamus, de el el. Tapi, saya tidak yakin sebagian besar blogger sudi meminjamkan koleksi baca’annya kepada orang lain. Karena, banyak yang trauma akan kehilangan koleksinya, pun dengan kondisi yang menyedihkan setelah berhari-hari dipinjamkan. Betul begitu, reader holic? Hahahaha (entah mengapa saya tertawa-pengen aja-apa omong = =" )
Okeh, setidaknya saya lah orang yang trauma itu. Entah why, saya selalu berpikir lebih baik buku saya hilang sekalian(kan bisa minta ganti) daripada harus dikembalikan dengan kondisi semena-mena. Kadang hati kecil saya menangis melihat kondisi buku yang sebelumnya segar bugar, tapi setelah dipinjamkan kondisinya seperti akan mendekati ajalnya. Bagaimana mungkin mereka begitu tega meng-aniaya sebuah buku? Dan…. Saya pun sensitive jika ada (siapapun) yang akan meminjam buku-buku saya. Minimal harus ada jaminan bola mata sebelah kiri. Huohuohuo, #kejamnya dirimu sayang# :p
Terkesan pelit??? #cuek#
Mungkin, teori dari sahabat saya ini bisa membantu kita yang memiliki masalah seputar pinjam-meminjamkan buku. Saya telah mengenal dia sejak semempeh. Banyak hal dari dirinya yang mirip pada diri saya. Yang sedikit membedakan adalah dia sedikit “normal” dan saya sedikit “abnormal” (teutep sama-sama merugikan untuk dijadikan istri. Muahahaha). Yang pasti, I know her so well and she now me so well lah. Suatu hari saya meminjam novel Maryamah karpuv miliknya, yang tidak saya rawat dengan baik sebab saya lupa menaruhnya dimana? (parah). akhirnya, novel itu ditemukan oleh papa saya yang dibacanya sampe abis. Sayangnya, lembar pertama novel itu sobek dan tidak saya perhatikan ketika mengembalikannya. Alhasil, Rohaye tidak lagi serta merta sepenuh hati ingin meminjamkan koleksi baca'an miliknya pada saya. :(
Prof. Dr. Rohaye yang telah saya renovasi |
“Orang bodoh adalah orang yang mau meminjamkan bukunya kepada orang lain dan orang yang paling bodoh adalah orang yang meminjam buku kepada orang lain lalu mengembalikannya”.
Itulah teori Prof. Dr. Rohaye, yang saya “amin” kan. Kabar baiknya adalah teori itu tidak berlaku untuk kita berdua. :D